SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR ROMAWI
MAKALAH
Disusun Oleh :
FANNY DYAH NINGRUM
NIM. 100406007
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
MEDAN
2011
1. Sejarah Singkat Arsitektur Romawi
Dalam bidang seni dan arsitektur, Roma merupakan peminjam yang secara keseluruhan mengoper pilar-pilar Yunani yang bergaya Doria, Ionia dan Korintia, yang selanjutnya digabung serta dikembangkan yaitu gaya Komposit[1] dan Tuskana.
Dalam mebangun suatu bangunan pada zaman ini mereka menggunakan teknik yang belum dikenal oleh bangsa lain, bahkan teknik mereka masih digunakan sampai sekarang yakni teknik corbeton.
Konsep arsitektur Romawi mencerminkan segi-segi praktis, yaitu :
a. Kekokohan
b. Keamanan
c. Kenyamanan
d. Fungsi
2. Perkembangan Sejarah Romawi
3.1 Periode 1000 – 510 SM Zaman Kerajaan
Pada masa ini Semenanjung Apenina dihuni oleh bangsa pendatang dari LautKaspia sedangkan di bagian Selatan di huni oleh bangsa Funisia dan Yunani. Diantara mereka terjadi percampuran sehingga melahirkan bangsa Romawi
Kota Roma didirikan menurut Vergilius dalam karyanya Aenens, kota Roma didirikan 1754 SM. Kota Roma didirikan oleh Romulus anak Aeneis dan Lavinia putri Latinus (Raja negeri Latinum) yang telah membunuh saudara kembarnya Remus.
3.2 Periode 510 –31 SM Zaman Republik
Pada masa ini Roma berbentuk Republik yang pemerintahannya dijalankan oleh dua orang Konsul yang dipilih oleh rakyat. Kemudian dibentuk dewan yang terdiri :
• Senat, yaitu golongan bangsawan
• Dewan Perwakilan Rakyat, sebagian besar kaum bangsawan, hanya 4 orang golongan rakyat biasa. Dan 4 orang ini mempunyai Hak Veto.
3.3 Periode 31 SM – 476 M Zaman Kekaisaran
Kaisar-kaisar yang pernah memerintah adalah :
i. Kaisar Octavianus dengan gelar Kaisar Agustus dan Princeps Civitas (warga tertinggi yang terpilih,yang adil dan bijaksana) adalah peletak dasar kekaisaran Romawi.
ii. Kaisar Nero (54-68 SM), Kaisar Nero terkenal sangat kejam dan membunuh para pemeluk agama Kristen.
iii. Kaisar Kaligula, terkenal kekejamannya
iv. Kaisar Vesvasianus (69-79 M), terkenal karena penindasannya terhadap bangsa Yahudi di Palestina, sehingga bangsa Yahudi terusir dari negerinya dan menyebar ke penjuru dunia
v. Kaisar Hardianus (117-138 M)
vi. Kaisar Konstantin Agung (306-337M)
vii. Kaisar Theodosius (378-395M).
viii. Pada masa Theodosius Romawi dibagi menjadi 2 : Romawi Barat dengan ibukota Roma dan Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel. Romawi Barat jatuh tahun 476 M oleh Odoakar seorang panglima tentara sewaan Jerman, Romawi Timur jatuh tahun 1453 M ke tangan Turki dan berubah menjadi Istambul.
3. Karakteristik Arsitektur Romawi
a. Arsitektur Romawi lebih mengutamakan fungsi (utilitarian), kontruksi bangunan dan suasana (grandeur)
b. Mengadopsi pilar-pilar dari yunani yaitu Doric, Ionic dan Chorinthian selanjutnya digabung dan dikembangkan menjadi Composite dan Tuscana.
c. Membangun bangunan monumental ( menciptakan kesan agung dengan bangunan berskala besar ) Penggunaan kubah. Memiliki dinding yang kuat.
d. Material yang digunakan Batu kapur Beton Mortar (mortir)
e. Dinding Romawi terdiri dari batu dan beton, yang merupakan karakter kubus. Pembuatan lengkung busur, ditunjang oleh rangka kayu sampai beton mengeras.
f. Konsep penataan bangunan dan landscape perkotaan dirancang berorientasi kedalam skala yang luas atau dalam skala kota demikian juga sebaliknya.
g. Skala dan bentuk bangunan bersifat monumental atau mengutamakan kesan agung dan mengesankan keanggunan formal yang berorientasi birokratik, tersusun secara sistematik, praktis dan variatif dalam langgam.
4. Kemajuan Pembanguan Romawi
4.1 Pada abad ke-3 SM, secara cepat dibangun lebih dari 45.000 blok apartemen dan sekitar 2.000 rumah pribadi. Bangunan bertingkat paling tinggi yang pernah dicapai setinggi 21 meter pada masa kekaisaran Agustinus dan merupakan contoh tata wilayah pertama di abad pertama SM.
4.2 Setiap kaisar baru mendirikan forum yang lebih besar daripada sebelumnya yang berfungsi sebagai pusat bagi kehidupan politik dan perniagaan kota.
4.3 Mereka merencakan jaringan jalan di seluruh kekuasaan kekaisaran yang membentang dari Spanyol, Armenia, Inggris sampai Mesir. Jalan-jalan diperhitungkan untuk melancarkan komunikasi dan memudahkan transportasi perdagangan serta dapat meninjau dan memelihara ketertiban dalam upayanya menumpas para pemberontak.
4.4 Jalan konsular dibangun lebar dan bercabang-cabang, beberapa jalan akan membawa kereta perang serta tentara Roma ke perbatasan.
4.5 Pembangunan kota dengan pola empat persegi diperuntukkan pada kawasan bangunan pemerintahan yang diletakkan di persimpangan jalan utama, dan perencanaan dengan pola grid digunakan pula untuk kawasan pemukiman, terutama apartemen besar yang bergaya atrium untuk kalangan kaya.
4.6 Orang-orang kaya Roma tinggal di rumah berlantai satu dengan halaman ditengahnya dan semua ruangan menghadap ke halaman itu, semua dinding berhiaskan lukisan dan lantainya marmer atau mozaik.
5. Bangunan – Bangunan Masa Romawi
a. Forum
Merupakan ruang luar terbuka ditengah kota sebagai civic space). (Indonesia; alun-alun).
“Forum Caesar”
b. Colloseum
Bangunan ini dikembangkan dari bentuk Theatre Yunani,yang terkenal adalah Colloseum Roma, dibangun pada tahun 79 AD berkapasitas sekitar 50.000 penonton.Colloseum dipergunakan untuk arena tontonan adu binatang dengan manusia, atau adu kekuatan lain yang tidakseimbang.
c. Basilika
Merupakan Hall untuk pengadilan dan perdagangan
d. Thermae
Merupakan pemandian umum yang serba lengkap, yang dikembangkan dari Gymnasium Yunani, dan merupakan pusat kehidupan social bagi kaum bangsawan (kelas tinggi).
e. Sirkus Maximus
Merupakan sirkus pertama yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Tarquinius Priscus, dipergunakan untuk lomba kereta perang. Sirkus Maximus ini mempunyai panjang 600 m dan lebar 200 m dengan daya tampung 300.000 penonton.
f. Amphitheatre
Merupakan bangunan double Theatre, dengan bentuk ellips, fungsinya adalah untuk pacuan kuda dan balap lari.
g. Aquaduc/Akuaduk
Bangunan saluran air yang merupakan perpaduan antara keahlian teknologi dan keanggunan arsitektur. Air disalurkan ke kota sedemikian banyaknya sehingga seolah-olah sungai itu sendiri yang mengalir memasuki kota melalui gorong-gorong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar